Kamis, 29 Februari 2024

Profil Jurusan Politeknik Negeri Jember


 Mengenal Lebih lengkap Mengenai Profil Jurusan Politeknik Negeri Jember




    Politeknik Negeri Jember awal berdirinya dimulai adanya program pemerintah untuk mengembangkan pendidikan politeknik di Indonesia pada tahun 1980. Ide munculnya pendidikan Politeknik Pertanian berasal dari pemikiran konsorsium ilmu-ilmu pertanian pada tahun 1983, dan ditindaklanjuti dengan pembukaan Politeknik Pertanian di 6 kota yaitu: (1) Jember (2) Lampung (3) Payakumbuh (4) Samarinda (5) Ujung Pandang (6) Kupang.
        Konsep pembangunan Politeknik Pertanian dilaksanakan secara embrional dan struktural dititipkan kepada Universitas Negeri setempat yaitu: Universitas Jember, Universitas Lampung, Universitas Andalas, Universitas Mulawarman, Universitas Hasanudin dan Universitas Nusa Cendana. Selanjutnya untuk memantapkan realisasi rencana pendidikan Politeknik Pertanian di kota Jember, Konsultan dari Asian Development Bank (ADB) Dr. Robert Maxwell dan Ir. Arifin dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan didampingi oleh Tim dari Universitas Jember yang dipimpin oleh Ir. Soehardjo Widodo, MS melakukan studi kelayakan secara mendalam di wilayah Kabupaten Jember.


    Setelah melalui berbagai tahapan dan proses persiapan sarana penyelenggaraan pendidikan seperti: lahan, gedung, peralatan, dosen dan tenaga penunjang lain, Dirjend Dikti melalui keputusannya nomor 219/D/T/1988 tanggal 29 Oktober 1988 membuka Politeknik Pertanian Universitas Jember dengan 3 jurusan dan 5 program studi yang terdiri dari:

(1) Jurusan Budidaya Tanaman Pangan dengan Program Studi Budidaya Tanaman Pangan; 
(2) Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan dengan Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan; 
(3) Jurusan Teknologi Pertanian dengan Program Studi Teknologi Pangan dan Gizi, Mekanisasi dan          Bangunan Pertanian, Tata Air Pertanian

Dalam perjalanannya, Politeknik Negeri Jember telah berkembang dan saat ini memiliki 8 Jurusan dan 22 Program Studi, yaitu:

  • Jurusan Produksi Pertanian (6 Program Studi)
    1. Produksi Tanaman Hortikultura (Diploma III)
    2. Produksi Tanaman Pangan (Diploma III)
    3. Teknik Produksi Benih (Sarjana Terapan)
    4. Budidaya Tanaman Perkebunan (Sarjana Terapan)
    5. Teknologi Produksi Tanaman Pangan (Sarjana Terapan)
    6. Pengelolaan Perkebunan Kopi (Sarjana Terapan)
  • Jurusan Teknologi Pertanian (3 Program Studi)
    1. Keteknikan Pertanian (Diploma III)
    2. Teknologi Industri Pangan (Diploma III)
    3. Teknologi Rekayasa Pangan (Sarjana Terapan)
  • Jurusan Perternakan (3 Program Studi)
    1. Produksi Ternak (Diploma III)
    2. Manajemen Bisnis Unggas (Sarjana Terapan)
    3. Teknologi Pakan ternak (Sarjana Terapan)
  • Jurusan Bisnis (2 Program Studi)
    1. Akuntansi Sektor Publik (Sarjana Terapan)
    2. Manajemen Pemasaran Internasional (Sarjana Terapan)
  • Jurusan Manajemen Agribisnis (3 Program Studi)
    1. Manajemen Agribisnis (Diploma III)
    2. Manajemen Agroindustri (Sarjana Terapan)
    3. Pascasarjana Agribisnis (Magister Terapan)
  • Jurusan Teknologi Informasi (4 Program Studi)
    1. Manajemen Informatika (Diploma III)
    2. Teknik Komputer (Diploma III)
    3. Teknik Informatika (Sarjana Terapan)
    4. Bisnis Digital (Diploma III)
  • Jurusan Bahasa, Komunikasi dan Pariwisata (1 Program Studi)
    1. Bahasa Inggris (Diploma III)
    2. Destinasi Pariwisata (Sarjana Terapan)
  • Jurusan Kesehatan (2 Program Studi)
    1. Manajemen Informasi Kesehatan (Sarjana Terapan)
    2. Gizi Klinik (Sarjana Terapan)
    3. Promosi Kesehatan (Sarjana Terapan)
  • Jurusan Teknik (3 Program Studi)
    1. Teknik Energi Terbarukan (Sarjana Terapan)
    2. Mesin Otomotif (Sarjana Terapan)
    3. Teknologi Rekayasa Mekatronika (Sarjana terapan)
  • Kelas Internasional
    • Manajemen Informatika
    • Manajemen Agroindustri
    • Teknik Informatika

    Sesuai dengan tujuan dari program pembangunan pendidikan tinggi yang implementasinya paling menonjol dilaksanakan berupa kegiatan pemerataan dan perluasan akses pendidikan tinggi dengan memprioritaskan kepada kelompok masyarakat yang miskin, tetapi mempunyai potensi belajar pada perguruan tinggi dan daerah terpencil yang kemampuan ekonominya rendah dan mempunyai potensi belajar, sehingga Politeknik Negeri Jember dapat menunjang keberhasilan program perluasan jenjang/program pendidikan sebagai pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi. 

    Pengembangan pendidikan vokasi dengan menjawab kebutuhan pasar, maka Politeknik Negeri Jember memfasilitasi eksistensi program vokasi berbasis unggulan untuk industri, nasional, dan multi nasional. Disisi lain terdapat adanya pengembangan program studi yang ada pada Politeknik Negeri Jember, terkait dari kerjasamanya antara Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Politeknik Negeri Jember khususnya mengenai pemerataan dan kapasitas daya tampung mahasiswa sebagai persyaratan utama menuju BHPT sebagai perguruan tinggi otonom, akuntabel, dan bersifat nirlaba. 

    Oleh karena itu, Politeknik Negeri Jember memacu langkah dan mengupayakan kreativitas sesuai program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi mengenai sosialisasi program khusus, dengan jalan pengembangan program studi yang lama untuk dikembangkan ke dalam program khusus sesuai potensi didaerah yang ada dan kebutuhan pasar.

Dikutip dari https://polije.ac.id/


Rabu, 28 Februari 2024

Cara Merawat Anak Kucing

    


 Inilah Cara Merawat Anak Kucing yang Tepat



    Ibu kucing biasanya dapat melahirkan 2-6 anak kucing. Anak kucing yang baru lahir tidak boleh dipegang oleh manusia dengan tangan kosong, agar tidak diasingkan dan/atau dimakan oleh induknya. Untuk bertahan hidup, anak kucing membutuhkan perawatan dari induk mereka selama beberapa minggu pertama kehidupan mereka. 

    Sebagian dari kamu mungkin belum mengetahui cara merawat anak kucing yang tepat. Mengurus anak kucing memang bukanlah perkara mudah dan perlu kehati-hatian. Namun, kamu tidak perlu khawatir, karena ada beragam cara merawat anak kucing yang bisa kamu lakukan.

Cara Merawat Anak Kucing Sesuai Usianya

Berikut ini adalah tips merawat anak kucing kesayanganmu sesuai usianya :

Anak kucing baru lahir


  Setelah melahirkan, Induk kucing biasanya akan merawat dan menyusui anak-anaknya hingga mereka berusia sekitar 4 minggu. Namun, bila induk kucing tidak bisa menyusui karena kondisi tertentu, kamu bisa memberikan susu formula khusus untuk anak kucing.

    Saat hendak memberikan susu untuk anak kucing, sebaiknya hindari pemberian susu sapi yang biasa dikonsumsi oleh manusia. Ini karena susu sapi mengandung gula laktosa yang sulit dicerna oleh sistem pencernaan kucing, sehingga berisiko menyebabkan gangguan pencernaan pada kucing, misalnya muntah dan diare.

    Selain itu, pastikan induk kucing beserta anak-anaknya tetap hangat. Caranya, sediakan tempat yang nyaman, kemudian lapisi dengan beberapa handuk atau kain yang mudah dibersihkan dan dikeringkan.

    Untuk membersihkan kotorannya, kamu bisa menggunakan kapas yang telah dibasahi air hangat. Jangan lupa untuk memakai sarung tangan dan mencuci tangan setelah membersihkan kotoran anak kucing, ya.

Anak kucing usia 4 minggu


    Saat memasuki usia 4 minggu, sebagian anak kucing umumnya sudah mulai mengonsumsi makanan padat. Agar mereka terbiasa dengan makanan tersebut, kamu bisa mencampurnya dengan sedikit makanan kaleng khusus untuk anak kucing dan susu formula.

    Tak hanya itu, saat berusia 4 minggu biasanya anak kucing sudah bisa berjalan dan ini menjadi waktu yang tepat bagi kamu untuk mulai mengajarkannya buang air kecil atau buang air besar di litter box.

    Caranya mudah, kamu hanya cukup meletakkan litter box di sekitar mereka. Nantinya, mereka akan beradaptasi dan terbiasa buang air kecil maupun buang air besar di tempat tersebut dengan sendirinya.

Anak kucing usia 6–8 minggu    


    Pada usia ini, anak kucing sudah bisa diberi vaksin agar kesehatannya tetap terjaga. Dengan pemberian vaksin kucing, anak kucing kesayanganmu bisa terlindungi dari infeksi virus dan bakteri penyebab penyakit. Biasanya, pemberian vaksin dilakukan setiap 3–4 minggu hingga anak kucing berusia 16 minggu.

Anak kucing usia 8–24 minggu



    Ketika anak kucingmu mencapai usia ini, kamu sudah bisa melakukan perawatan (grooming), misalnya dengan memandikan dan memotong kukunya. Jika ragu melakukannya, kamu bisa menggunakan jasa pet groomer di pet shop untuk membersihkan tubuh hewan kesayanganmu ini.

    Di usia ini, anak kucing kesayanganmu juga sudah bisa diajak bermain. Kamu bisa mulai dengan berbagai mainan kucing, seperti mengejar dan menangkap bola. Dengan begitu, mereka akan tetap bugar dan aktif. Pada masa ini, mereka juga bisa mulai dilatih agar lebih disiplin dan patuh

    Saat memberikannya mainan, sebaiknya pilih mainan yang aman dan dibuat khusus untuk anak kucing. Hindari mainan yang tajam atau berukuran kecil dan mudah tertelan, seperti boneka atau mainan yang banyak manik-manik.



Profil Jurusan Politeknik Negeri Jember

 Mengenal Lebih lengkap Mengenai Profil Jurusan Politeknik Negeri Jember      Politeknik Negeri Jember awal berdirinya dimulai adanya progra...